Konsep belajar menggembirakan sebagaimana digagas oleh Ki Hajar Dewantara menjadi hal yang sulit diwujudkan di musim pandemi. Minat belajar siswa secara umum terdampak dengan diberlakukan sistem belajar daring yang saat ini diterapkan dalam proses belajar mengajar.
Kurangnya fasilitas teknis yang mendukung, penguasaan teknologi yang kurang baik serta interaksi transfer pengetahuan yang tidak terjadi secara langsung dapat mengurangi minat belajar peserta didik secara umum.
Cara Meningkatkan Minat Belajar Siswa di Era Pandemi
Safari dalam bukunya yang berjudul ‘Minat Belajar Siswa’ menyebutkan beberapa indikator minat belajar siswa antara lain perasaan senang, ketertarikan siswa, perhatian siswa, serta keterlibatan siswa.
Kondisi pandemi saat ini yang memaksa proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) berlangsung secara daring telah menurunkan indikator-indikator tersebut.
Sebagai upaya menegakkan KBM yang lebih menyenangkan, pemerintah melalui Kemendikbud menerapkan beberapa program yang didasarkan pada Surat Edaran No 4 tahun 2020.
Melalui surat edaran ini Kemendikbud menetapkan beberapa program pembelajaran di masa pandemi, antara lain:
1. Pembelajaran Daring Interaktif dan Non Interaktif
Esensi dari pembelajaran daring adalah bagaimana proses belajar tetap berlangsung selama di rumah.
Bukan memindahkan sekolah ke rumah, tetapi guru perlu memilih materi-materi penting yang perlu dilakukan anak-anak di rumah.
Faktor infrastruktur memang mempengaruhi proses belajar daring, tetapi bagaimana guru dapat melaksanakan target kurikulum bisa tetap tercapai.
2. Pendidikan Kecakapan Hidup
Minat adalah bagaimana seseorang bisa melakukan sesuatu dengan kondisi yang lebih menyenangkan. Sama halnya dalam belajar, perlu ditawarkan hal-hal yang menyenangkan bagi siswa agar lebih enjoy dalam menjalani KBM.
Salah satu caranya adalah dengan pendidikan kecakapan hidup yang lebih aplikatif, implementatif, dan kontekstual dengan kondisi sekarang.
Misalnya pembelajaran tentang bagaimana cara menghindari virus covid-19, bagaimana menjalankan protokol kesehatan sehari-hari.
3. Pembelajaran Sesuai dengan Minat dan Kondisi Siswa
Walaupun dilakukan secara daring, proses belajar mengajar juga tetap harus mengacu pada minat dan kondisi siswa. Tidak bisa disamakan bagaimana fasilitas dan akses belajar siswa di setiap daerah.
Dalam hal ini pihak guru sangat penting bersikap bijak menyesuaikan dengan kondisi yang ada tanpa mengabaikan target kurikulum.
4. Penilaian Tugas Secara Kualitatif
Dalam penilaian tugas yang diberikan kepada siswa hendaknya guru tidak melakukan penilaian seperti yang biasa dilakukan di sekolah. Penilaian cukup dilakukan secara kualitatif yang sifatnya lebih memberikan motivasi kepada siswa.