Category "Artikel Terbaru"

5Nov2021

Bismillaah….

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Kepada seluruh sahabat SD ‘Aisyiyah Full Day Pandes kami mempersembahkan karya terbaik dalam ajang lomba Cover Lagu dalam rangka memperingati MILAD HIZBUL WATHAN (HW) ke 103 yang diselenggarakan Kwarda Jateng.

Saksikan karya kami pada link berikut ↩️

Mohon dukungan sahabat semua untuk Ananda Mefida Zahra Pratista , santriwati SD ‘Aisyiyah Full Day Pandes Wedi Klaten dengan cara :

↪️ Saksikan video dari awal sampai akhir, No Skip Yaa ……

↪️ Klik like 👍

↪️ Ketikkan komentar positif yaaa

↪️ Jangan lupa Subscribe and share sebanyak banyaknyaa 🔔

Dengan banyaknya View, like, comment positif dan share akan membantu karya kami dalam penilaian dewan juri.

Atas dukunganya sahabat semua, kami ucapkan Syukron wa jazaakumullahu khoiron katsiiran 🙏🙏

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

30Sep2021

Interaksi Sosial

     Kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dari lingkungannya, baik lingkungan alam maupun lingkungan social. Manusia tidak dapat hidup sendiri untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Setiap manusia akan berinteraksi berupa:

  1. Interaksi antar individu,
  2. Individu dengan kelompok,

3. Kelompok dengan kelompok. Dengan menjaga interaksi yang baik antara masyarakat dan segala aspek kehidupan seperti ekonomi, budaya, maupun politik diharapkan dapat mendukung pembangunan nasional. Setiap orang akan melakukan interaksi sosial di masyarakat, hal itu dikarekanakan setiap manusia tidak dapat hidup sendiri dan saling membutuhkan. Contoh interaksi untuk menjaga persatuan antara lain belajar kelompok dan gotong royong. Interaksi dapat terjadi di lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat.Contoh interaksi di lingkungan masyarakat yaitu :

  1. Melaksanakan kerja bakti secara rutin.
  2. Mengadakan ronda malam.
  3. Menyelesaikan masalah lingkungan melalui bermusyawarah.
  4. Saling menghormati dan menghargai
  5. Tidak mengganggu orang yang sedang beribadah.
  6. Menjunjung tinggi rasa toleransi antar umat beragama.
  7. Tolong-menolong dengan warga sekitar.
  8. Mengadakan perlombaan atau kegiatan yang dapat meningkatkan kebersamaan.

a. Interaksi sosial dalam pembangunan sosial budaya

Pembangunan sosial budaya adalah suatu proses perubahan sosial budaya yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Contoh pembangunan dibidang budaya yaitu mengikuti pelatihan membatik. Pembangunan sosial budaya meliputi beberapa aspek antara lain:

1. Pembangunan dalam aspek Bahasa sebagai Identitas Bangsa

Bangsa Indonesia memiliki bahasa nasional, yaitu bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia merupakan pemersatu seluruh warga Indonesia. Pembangunan dalam bidang bahasa meliputi:

  • Bahasa Indonesia diajarkan di sekolah.
  • Bahasa Indonesia digunakan di sekolah, lembaga pemerintah dan tempat umum sebagai alat komunikasi.
  • Bahasa Indonesia dikembangkan oleh pemerintah.
  • Bahasa daerah sebagai kekayaan bangsa Indonesia harus di lestarikan.

2. Pembangunan dalam aspek Adat Istiadat dan Tradisi

  • Melestarikan adat istiadat di suatu daerah. Misalnya melakukan upacara adat sesuai tata cara adat tersebut.
  • Melaksanakan norma-norma yang terdapat dalam suatu adat istiadat.

Norma adalah aturan yang berlaku di masyarakat yang berfungsi untuk mengatur kehidupan masyarakat yang tertebit dan damai. Seseorang akan diterima sebagai warga yang baik apabila mampu menyesuaikan dan melaksanakan norma-norma tersebut.

3. Pembangunan dalam aspek Interaksi dengan Alam

Manusia memanfaatkan alam untuk diolah dan digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Selain memanfaatkan alam manusia juga harus melestarikan alam. Pembangunan dalam aspek interaksi dengan alam antara lain:

  • Mengolah sumber daya alam, misalnya mengolah kayu dengan teknologi modern. Selain memanfaatkan manusia juga harus ikut melestarikan contohnya melakukan penanaman kembali tanaman yang di lahan yang diambil pohonnya.
  • Membangun sarana prasarana untuk masyarakat dengan tetap memperhatiakan dampak lingkungan agar lingkungan tidak tercemar.

b. Interaksi dalam bidang pendidikan

Pendidikan berfungsi dalam pengembangan dirinya. Contoh persaingan di bidang pendidikan yaitu berlomba supaya mendapatkan nilai yang terbaik. Ada tiga macam pendidikan yan dapat di tempuh antara lain:

  • Pendidikan Formal, Jalur pendidikan terstruktur dan berjenjang. Dimulai dari TK, SD, SMP, SMA dan perguruan tinggi.
  • Pendidikan Nonformal, Jalur pendidikan yang bertujuan untuk melengkapi pendidikan formal. Contoh PAUD, kursus menari, kursus musik dan bimbingan belajar.
  • Pendidikan Informal,Jalur pendidikan di lingkungan keluarga dan lingkungan yang berbentuk kegiatan belajar secara mandiri. Contohnya pendidikan dalam keluarga.

Ada 4 macam interaksi di bidang pendidikan, antara lain :

  1. Interaksi siswa dengan Misalnya Dedi dan Rudi berdiskusi mengenai materi interaksi social.
  2. Interaksi siswa dengan guru. Misalnya Tina menanyakan materi yang belum dipahami kepada guru.
  3. Interaksi siswa dengan sumber belajar. Misalnya Eka membaca buku di perpustakaan.
  4. Interaksi siswa dengan Misalnya, siswa Sd Aisyiyah melakukan karya wisata ke museum Jogja Kembali.

c. Interaksi di Bidang Ekonomi

Kebutuhan ekonomi merupakan kebutuhan dasar setiap manusia. Manfaat dari interaksi di bidang ekonomi yaitu terpenuhinya berbagai macam kebutuhan hidupnya. Kebutuhan ekonomi meliputi berikut ini:

  1. Kebutuhan sandang, yaitu kebutuhan akan pakaian
  2. Kebutuhan papan, yaitu kebuttuhan akan tempat tinggal.
  3. Kebutuhan pangan, yaitu kebutuhan akan makanan.
23Sep2021

Pagi hari yang indah, matahari bersinar dengan cerah, dengan penuh harap dan semangat para santri SD Aisyiyah Full Day Pandes bersiap untuk segera berangkat ke sekolah.

Betapa bahagia mereka menyambut pagi hari ini, berharap segera berjumpa dengan teman-teman dan Ustadzahnya…Terasa sangat lama mereka tidak berangkat ke sekolah, sehingga rasa rindu bersekolah sudah tidak terbendung lagi.

Ya…pagi hari ini Senin, 20 September 2021, SD Aisyiyah Full Day melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas. Berbagai persiapan telah dilakukan oleh sekolah seperti : memebersihkan lingkungan sekolah, melakukan penyemprotan desinfektan, menyiapkan tempat cuci tangan, menyediakan handsanitezer, mengatur tempat duduk siswa didalam kelas dan masih banyak lagi, dan pengaturan jadwal masuk para santri demi menciptkan kondisi kondusif, tentunya sesuai dengan protokol kesehatan dan membuat para santri nyaman belajar di sekolah.

ALhamdulillah… pembelajaran tatap muka berjalan dengan lancar.
Berikut kami sajikan pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas SD AISYIYAH FULL DAY PANDES dalam bentuk VIDEO

Selamat Menyaksikan…

21Sep2021

Pembulatan Hasil Pengukuran panjang dan Berat

1. Pembulatan Hasil Pengukuran Panjang dan Berat ke Satuan Terdekat

  • Pembulatan ke atas ke satuan terdekat dilakukan dengan cara menghilangkan angka di belakang koma dan menambahkan bilangan 1 pada angka satuannya.
  • Pembulatan ke bawah ke satuan terdekat dilakukan dengan cara menghilangkan angka di belakang koma.
  • Pembulatan terbaik ke satuan terdekat dilakukan dengan memperhatikan satu angka yang terletak di belakang koma. Jika angka tersebut lebih dari atau sama dengan 5, maka dilakukan pembulatan ke atas, yaitu menghilangkan angka di belakang koma dan menambahkan bilangan 1 ke angka satuannya. Sedangkan jika angka di belakang koma kurang dari 5, maka dilakukan pembulatan ke bawah, yaitu menghilangkan angka di belakang koma.

2. Pembulatan Hasil Pengukuran Panjang dan Berat ke Puluhan Terdekat

Kita perhatikan angka pada satuan.

Jika angka tersebut kurang dari 5 (1, 2, 3, 4), maka bilangan dibulatkan ke bawah (dihilangkan). Sebaliknya jika angka tersebut diatas 5 (6, 7, 8, 9) maka dibulatkan ke atas (ditambah satu).

Contoh: berat 16 Kg

Angka 6 pada satuan di atas lebih dari 5 (dibulatkan ke atas)

Jadi, 16 Kg dibulatkan menjadi 20 Kg

Contoh: Tinggi 42 cm

angka 2 pada satuan di atas kurang dari 5 (dibulatkan ke bawah)

Jadi, 42 cm dibulatkan menjadi 40 cm

3. Pembulatan Hasil Pengukuran Panjang dan Berat ke Ratusan  Terdekat

Kita perhatikan angka pada satuan.

Jika angka tersebut kurang dari 50 (10, 20, 30, 40), maka bilangan dibulatkan ke bawah (dihilangkan). Sebaliknya jika angka tersebut diatas 50 (60, 70, 80, 90) maka dibulatkan ke atas (ditambah ratusan).

Contoh: berat beras167 Kg

angka 67 pada puluhan  di atas lebih dari 50 (dibulatkan ke atas)

Jadi, 167 Kg dibulatkan menjadi 200 Kg

Contoh: Tinggi 142 cm

angka 42 pada puluhan  di atas kurang dari 50 (dibulatkan ke bawah)

Jadi, 142 cm dibulatkan menjadi 100 cm

Contoh alat untuk mengukur panjang dan berat.

Sumber :

  1. Buku Paket Matematika Kelas IV Penerbit Gelora Aksara Pratama
  2. http://www.mejabelajar.my.id/2020/10/matematika-kelas-4-pembulatan-hasil.html
16Sep2021

Hak di Rumah, Sekolah, dan Masyarakat

Amatilah gambar berikut ini!

Begitu banyak manfaat listrik bagi kehidupan kita. Dengan adanya listrik kita dapat menonton televisi, menyalakan radio, menyalakan lampu dan lain-lain. Hal-hal tersebut merupakan hak yang kalian dapatkan dengan adanya listrik.

Nah sekarang coba kalian diskusikan gambar di bawah ini!
Perhatikan gambar-gambar berikut! Apakah gambar-gambar berikut menunjukkan seseorang yang telah mendapatkan haknya? Diskusikan dengan temanmu!

Berdasarkan gambar di atas, 2 gambar yang di atas menunjukkan kalau si anak tersebut sudah mendapatkan haknya, sementara 2 gambar yang di bawah menunjukkan kalau si anak belum mendapatkan haknya.

Kira-kira masih ingatkah kalian apa itu hak? Di kelas sebelumnya kalian sudah pernah mempelajari materi ini.

Hak adalah sesuatu yang harus diperoleh setiap orang sejak lahir.

Berikut contoh-contoh hak anak di rumah, di sekolah, dan di masyarakat.

Hak anak di rumah

  • Memperoleh makan makanan yang bergizi
  • Memperoleh kasih sayang orang tua
    Nyaman saat belajar di rumah
  • Bisa bermain dan berkreativitas dengan nyaman di rumah

Hak anak di sekolah

  • Memperoleh pengajaran dari guru
  • Bermain saat jam istirahat
  • Memperoleh nilai yang bagus
  • Belajar dengan nyaman di sekolah
  • Meminjam buku di perpustakaan

 

Hak di Masyarakat

  • Ikut serta dalam kerja bakti
  • Bermain di lingkungan yang bersih
  • Memperoleh rasa aman saat bermain
  • Berhak untuk menyampaikan pendapat
  • Bermain tanpa dibeda-bedakan ras, suku, agama, dll.

Setiap orang memiliki hak. Oleh karena itu, dalam penggunaan hak, kita juga harus memperhatikan hak orang lain. Berikut contoh faktor-faktor yang memengaruhi penggunaan hak.

  • Lingkungan Rumah
  • Kemampuan ekonomi keluarga
  • Aktivitas orang tua
  • Aktivitas lain di rumah
  • Lingkungan Sekolah
  • Waktu belajar
  • Waktu bermain
  • Aktivitas lain di sekolah
  • Lingkungan Masyarakat
  • Kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan
    Usia
  • Kesadaran masyarakat dalam menjaga keamanan

 

Sumber: https://snapwidget.com/v/ib/17878201028450956/?src=5XeL91B2

16Sep2021

Sejak maret 2020, pemerintah telah melakukan gerak cepat mencegah penularan virus corona dengan progam belajar di rumah bagi seluruh pelajar dan mahasiswa di Indonesia. Gerak cepat ini menyebabkan perubahan total pada sistem pendidikan di Indonesia, yang dari sistem tatap muka menjadi sistem daring.

Belajar di rumah membutuhkan banyak perhatian dari orang tua. Karena, biasanya siswa belajar di sekolah dengan bimbingan guru, sekarang siswa belajar di rumah dengan pengawasan orang tua. Hal ini banyak menimbulkan permasalaham yang hingga pada tahun ajaran baru ini masih terus di perbincangkan.

Permasalahan utama yang hingga saat ini belum terpecahkan adalah jangkauan internet di Indonesia yang belum merata. Tidak semua wilayah di Indonesia memiliki jaringan internet yang baik. Hingga ada berita yang menceritakan siswa-siswi di daerah pelosok harus naik turun gunung hanya memperoleh sinyal internet.

Tidak semua keluarga di Indonesia memiliki Handphone yang dapat digunakan untuk belajar daring. Permasalahan ini juga membuat orang tua harus bekerja lebih keras untuk memenuhi sarana belajar anak-anaknya. Belum lagi harga kuota yang mahal.

Tetapi, dari sekian banyak permasalahan ini, muncull pertayaan, apakah siswa yang belajar di rumah benar-benar paham dengan materi atau soal yang diberikan oleh sekolah melalui daring? Ya tentu saja kita tidak bisa menulai kualitas belajar anak dari jarak jauh hanya dengan berdasar nilai.

Tentu saja masih banyak permasalaham lainnya yang dapat kita temukan selama belajar di rumah yang telah berlangsung selama beberapa bulan ini. Perlu tindakan yang efektif dan tepat untuk memperbaiki sistem belajar dirumah selama pandemi. Tidak hanya oleh pemerintah dan sekolah, tetapi juga para orang tua yang mendadak menjadi guru di rumah.

16Sep2021

 

Wayang punakawan merupakan kisah empat tokoh pewayangan termasyhur di tlatah Jawa, diyakini merupakan kreasi Sunan Kalijaga.

Punakawan asal kata pana berarti paham dan kawan yang berarti teman.

Bisa diartikan juga sebagai kawan yang menyaksikan atau pengiring (abdi).

Naala qoriin diucapkan dalam lisan orang Jawa menjadi Nala Gareng.

Karakter Gareng memiliki hidung bulat, tubuh pendek, lengan kurus, berkuncir, kaki pincang, dan tangan ceko.

Petruk berasal dari kata Fatruk, artinya tinggalkanlah.

Kata fatruk diambil dari kalimat Fatruk Kullu Maa Siwallahi artinya tinggalkan segala yang dilarang Allah SWT.

Karakter Petruk memiliki hidung panjang dan berkulit hitam.

Bagong berasal dari kata Bagha, artiya lacut atau berontak.

Maksudnya berontak yaitu melawan terhadap sesuatu yang zalim.

Karakter Bagong digambarkan botak, bibir dower, dan perut buncit.

Banyak sumber menyebutkan lakon pewayangan punakawan merupakan kreasi Sunan Kalijaga sebagai media dakwah.

Seorang penyebar Islam di tanah Jawa yang dikenal dengan nama Wali Sanga.

Sunan Kalijaga bernama asli Raden Said.

Dia putra Adipati Tuban yang bernama Tumenggung Wilatikta atau Raden Sahur.

Nama lain Sunan Kalijaga antar lain Lokajaya, Syekh Malaya, Pangeran Tuban, dan Raden Abdurrahman.

Ia hidup pada masa kekuasaan Majapahit (akhir) dan Kesultanan Demak.

Empat lakon punakawan oleh Sunan Kalijaga digunakan sebagai media menyebarkan Islam di tanah Jawa.

Salah satu cerita pewayangan yang paling terkenal mengenai Jamus Kalimasada.

Sebuah pustaka Kalimasada yang memiliki asal kata Kalimat Syahadat.

16Sep2021

Pandawa Lima merupakan tokoh yang tidak dapat dipisahkan dengan kisah Mahabarata, karena Pandawa Lima merupakan tokoh sentralnya bersama dengan Kurawa.

Pertempuran antara Pandawa Lima dengan Kurawa yang masih mempunyai hubungan saudara, karena Pandawa Lima memperjuangkan hak tahtanya atas Kerajaan Hastinapura yang di kuasai oleh para Kurawa ( Prabu Suyudhana dengan saudara-saudaranya yang berjumlah seratus ).

Pandawa lima adalah sebutan lima bersaudara, putra dari Pandu Dewanata yakni Yudistira, Bima, Arjuna, Nakula dan Sadewa.

Yudistira dengan nama kecilnya Puntadewa, Bima dengan nama kecilnya Sena, dan Arjuna dengan nama kecilnya Permadi dilahirkan dari ibu Dewi Kunti sedang Nakula dengan nama kecilnya Punten dan Sadewa dengan nama kecilnya Tangsen dilahirkan dari ibu Dewi Madrim.

Pandu Dewanata adalah Raja Hastinapura, tetapi mati muda dan anak-anaknya masih kecil-kecil sehingga belum memungkinkan untuk memegang kendali pemerintahan, untuk mengisi ke kosongan pemerintahan Hastinapura, maka diangkatlah Destaratra yang buta, kakak Pandu Dewanata untuk menduduki jabatan sementara tahta Hastina, kelak jika putra-putra Pandu telah dewasa, Hastinapura akan diserahkan pada Pandawa Lima, putra Pandu yang mempunyai hak atas tahta Hastina secara syah.

Rencana penyerahan tahta Hastinapura ke para Pandawa Lima Putra Pandu secara damai kelaknya hanya tinggal rencana saja, karena ren-cana tersebut terhalang oleh Dewi Gendari Istri Destarastra yang sangat ambisius, apa lagi ambi si Dewi Gendari didukung oleh adiknya Harya Su man alias Sengkuni, menjadi patih Hastinapura, mempunyai watak iri, dengki dan syirik yang menghalakan segala cara untuk mencapai tujuannya.

Destarastra disamping buta, pendiriannya juga kurang kuat, mudah berubah, mudah dihasut dan mudah dibujuk oleh anak-anaknya yang berjumlah seratus, dikenal dengan Kurawa atau Sata Kurawa yang hampir seluruh anaknya berwatak pendusta, iri, dengki, tamak, syirik dlsb.

Patih Harya Suman alias Sengkuni sangat besar sekali pengaruhnya pada para Kurawa dalam membentuk anganggapan bahwa Pandawa Lima merupakan musuh dan saingan terberatnya, karena itu harus disingkirkan dengan cara apapun juga, agar Hastinapura tidak jatuh ketangan Pandawa Lima Putra Pandu, sebagai pewaris syah atas tahta Hastinapura.

Meskipun Pandawa Lima dan Kurawa berguru pada guru yang sama yakni Resi Durna ( Druna ) dan Resi Krepa, tetapi permusuhan diantara mereka tidak dapat dipadamkan untuk menjadi rukun, bahkan semakin menjadi-jadi.

Pandawa Lima selalu lebih unggul dlm ke-trampilan ulah senjata dan ulah krida dari pada para Kurawa. Puntadewa selalu lebih unggul dibi dang sastra dan ketatanegaraan, Bima unggul dibidang memainkan senjata gada, Harjuna unggul dibidang memanah dan ulah pedang sedang kan Nakula dan Sadewa tidak ikut berguru kare-na masih terlalu kecil.

Bima bersosok tubuh besar, konon sangat jahil suka mengganggu Kurawa dengan tiada sebab Kurawa sering ditampar dan ditempeleng oleh Bima terutama Suyudhana/Duryudhana dan Dursasana ( adik Suyudhana ), akhirnya menimbulkan perkelahian tetapi selalu dimenangkan oleh Bima meskipun Bima dikeroyok mereka berdua, karena itu Bima selalu menjadi sasaran pelampiasan dari kekesalan mereka

 

 

16Sep2021

Pengertian Kalimat Efektif

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kalimat adalah satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final dan secara aktual ataupun potensial terdiri atas klausa.

Sementara, efektif dalam KBBI diartikan sebagai ada efek (akibat, pengaruh, kesan). Jadi dapat diartikan, kalimat efektif adalah satuan bahasa yang lengkap dan sesuai kaidah yang dapat mengakibatkan pembaca atau pendengar mudah memahami.

Menurut buku buku ‘Membina, Memelihara, dan Menggunakan Bahasa Indonesia Secara Benar’ Karya Edi Suyanto, kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan pemakainya secara tepat dan dapat dipahami oleh pendengar atau pembaca secara tepat pula.

Kalimat efektif dan tidak efektif biasanya bisa dibedakan dari kaidah-kaidah dalam penyusunan kalimat. Jika itu kalimat efektif maka harus memenuhi:

(1) unsur-unsur penting yang harus dimiliki setiap kalimat,

(2) aturan-aturan tentang Ejaan Yang Disempurnakan, dan

(3) cara memilih kata dalam kalimat (diksi).

  • Ciri-Ciri Kalimat Efektif

Masih dalam buku karya Edi Suyanto, ciri-ciri kalimat efektif yang mudah dipahami pendengar atau pembaca, antara lain mencakup:

1. Kesatuan dan Kesepadanan

Kalimat efektif harus memiliki keseimbangan antara pikiran atau gagasan dengan struktur bahasa yang dipergunakan. Kesepadanan kalimat ini dapat dilihat dari struktur bahasa dalam mendukung gagasan atau konsep yang merupakan kepaduan pikiran.

Pada umumnya dalam sebuah kalimat terdapat satu ide atau gagasan yang hendak disampaikan. Kesatuan dalam suatu kalimat bisa dibentuk jika ada keselarasan antar subjek-predikat, predikat-objek, dan predikat keterangan.

2. Kesejajaran

Kalimat efektif juga harus mengandung kesejajaran antara gagasan yang diungkapkan dan bentuk bahasa sebagai sarana pengungkapnya. Kesejajaran dalam kalimat adalah penggunaan bentuk-bentuk kata atau kalimat atau konstruksi bahasa yang sama dan dipakai untuk memberi kejelasan kalimat secara keseluruhan.

3. Penekanan

Setiap kalimat memiliki sebuah gagasan pokok yang ingin ditekankan atau ditonjolkan penulis untuk pembaca atau pendengar. Seorang pembicara akan memberi penekanan pada bagian kalimat dengan memperlambat ucapan, meningkatkan suara, dan sebagainya.

Penekanan dalam kalimat adalah upaya pemberian aksentuasi, pemusatan perhatian pada salah satu unsur atau bagian kalimat, agar unsur atau bagian kalimat yang diberi penegasan/penekanan itu lebih mendapat perhatian dari pendengar atau pembaca.

Dalam penulisan ada berbagai cara untuk memberi penekanan pada kalimat, antara lain dengan cara pemindahan letak frase dan mengulangi kata-kata yang sama.

4. Hemat Kata

Hemat dalam kalimat efektif maksudnya adalah kehematan dalam pemakaian kata, frase atau bentuk lainnya yang dianggap tidak perlu. Sebuah kata dikatakan hemat bukan karena jumlah katanya sedikit, melainkan menyangkut tentang gramatikal dan makna kata.

Poin utamanya adalah seberapa banyaknya kata yang bermanfaat dan penting bagi pembaca atau pendengar. Untuk membuat kalimat efektif yang hemat setidaknya hindari pengulangan subjek kalimat, hiponim, bentuk kata bersinonim, makna jamak yang ganda, pemakaian kata depan ‘dari’ dan ‘daripada’.

5. Variasi Struktur Kalimat

Seseorang akan dapat menulis dengan baik apabila ia juga seorang pembaca yang baik. Akan tetapi, pembaca yang baik tidak berarti ia juga penulis yang baik. Seorang penulis harus menyadari bahwa tulisan yang dibuatnya akan dibaca orang lain.

Sebuah bacaan atau tulisan yang baik merupakan suatu komposisi yang dapat memikat pembacanya untuk terus membaca sampai selesai. Salah satu caranya adalah menggunakan variasi kalimat yang didapatkan dengan membaca dan memperkaya kata-kata.

  • Contoh Kalimat Efektif

Adapun contoh kalimat efektif yang disempurnakan dari kalimat tidak efektif, di antaranya:

Kalimat tidak efektif karena pengulangan subjek

– Siswa itu segera masuk ruangan kelas setelah dia melihat kepala sekolah datang.

Contoh kalimat efektif sesudah menghilangkan subjek yang tidak perlu

– Siswa itu segera masuk ruangan kelas setelah melihat kepala sekolah datang.

Kalimat tidak efektif dengan Hiponim

– Buah Jambu dan Buah Mangga adalah buah kesukaan Ibuku

Contoh kalimat efektif tanpa Hiponim

– Jambu dan Mangga adalah buah kesukaan Ibuku

Kalimat tidak efektif karena bentuk kata bersinonim

– Kita harus bekerja dengan keras dan sungguh-sungguh agar supaya hidup ini menjadi berkah

Contoh Kalimat efektif dengan menghilangkan kata bersinonim

– Kita harus bekerja dengan keras dan sungguh-sungguh supaya hidup ini menjadi berkah

– Kita harus bekerja dengan keras dan sungguh-sungguh agar hidup ini menjadi berkah

Kalimat tidak efektif dengan makna jamak yang ganda

– Semua pegawai-pegawai baru berkumpul di lapangan.

– pegawai baru berkumpul di lapangan

16Sep2021

Hah… Bebas? Dimulai dari… Assalamualaikum. Halo … Selamat pagi, siang, malam….

Ya… Ok… Bebas. Kata bebas sangat aku inginkan selama dirumah, mulai dari melakukan apa yang aku inginkan dan berujung melupakan kewajiban… hahaha.

Aku udah adapet dan nulis kata bebas in my life. I am free berkarya, bebas berexperimen, bebas berimajinasi, bebas menjelajah duniaku, dan bebas, bebas, bebas…

Aku menacari apa yang cocok untukku, dan siapa aku sebenarnya. Sudah hamper bebagai aku jelajahi secara bebas. Dunia seni, Dunia olahraga, dunia akademi, Dunia music. Tapi aku sekarang berada didunia rebahan, hah rebahan? Iya rebahan, males – malesan. Gak tau sampai kapan istirahat didunia rebahan ini. Tapi kayaknya ga cuma aku doing kan?… hehehe. Aku sering tanya teman – teman “ kalian baru ngapain? ” lewat aplikaso chat, terus pada jawab “ rebahan ”, “ main game ”, “ nonton Tv ”, jarang jawab “ belajar ”.

Tapi pas masuk kelas V, ya ampun Hp dering terus banyak yang nanya “ Shif kamu udah selesai? ”, “ Shyf boleh nirun? ” jujur padahal aku juga belum… hehehe. Tapi setelah beradaptasi dan menjelajah dunia akademi dengan bebas, ya jadi belajar terus, bahkan yang pelajaran semester II udah aku pelajari. Dan ya.. PAS dateng jujur aku ngrasa ga pede sama nilai PAS tahun ini.tapi semsester I udah pergi ( dadah ) dan semester II di depan mata. Libur tahun baru, dan libur musim hujan pun tiba.

Aku travelling kea lam dengan bebas and masih nyari siapa aku sebenarnya. Mencari suatu tujuan masa depan. Ga sadar hamper dunia udah aku jelajahi. Tujuanku sih ya… sekolah di negara asing dan ngambil jurusan yang belum ditentuin… hehehe.

So this in my life and this my fredoom.

Diakhiri dengan… wassalamualaikum… dadah. Semoga dapet hikmahnya…