Category "Mata Pelajaran"

16Sep2021

 

Wayang punakawan merupakan kisah empat tokoh pewayangan termasyhur di tlatah Jawa, diyakini merupakan kreasi Sunan Kalijaga.

Punakawan asal kata pana berarti paham dan kawan yang berarti teman.

Bisa diartikan juga sebagai kawan yang menyaksikan atau pengiring (abdi).

Naala qoriin diucapkan dalam lisan orang Jawa menjadi Nala Gareng.

Karakter Gareng memiliki hidung bulat, tubuh pendek, lengan kurus, berkuncir, kaki pincang, dan tangan ceko.

Petruk berasal dari kata Fatruk, artinya tinggalkanlah.

Kata fatruk diambil dari kalimat Fatruk Kullu Maa Siwallahi artinya tinggalkan segala yang dilarang Allah SWT.

Karakter Petruk memiliki hidung panjang dan berkulit hitam.

Bagong berasal dari kata Bagha, artiya lacut atau berontak.

Maksudnya berontak yaitu melawan terhadap sesuatu yang zalim.

Karakter Bagong digambarkan botak, bibir dower, dan perut buncit.

Banyak sumber menyebutkan lakon pewayangan punakawan merupakan kreasi Sunan Kalijaga sebagai media dakwah.

Seorang penyebar Islam di tanah Jawa yang dikenal dengan nama Wali Sanga.

Sunan Kalijaga bernama asli Raden Said.

Dia putra Adipati Tuban yang bernama Tumenggung Wilatikta atau Raden Sahur.

Nama lain Sunan Kalijaga antar lain Lokajaya, Syekh Malaya, Pangeran Tuban, dan Raden Abdurrahman.

Ia hidup pada masa kekuasaan Majapahit (akhir) dan Kesultanan Demak.

Empat lakon punakawan oleh Sunan Kalijaga digunakan sebagai media menyebarkan Islam di tanah Jawa.

Salah satu cerita pewayangan yang paling terkenal mengenai Jamus Kalimasada.

Sebuah pustaka Kalimasada yang memiliki asal kata Kalimat Syahadat.

16Sep2021

Nabi dan Rasul adalah manusia-manusia terbaik pilihan Allah SWT. Tentunya, hal tersebut yang membedakannya dengan yang lain. Selain karena mendapatkan amanah berdakwah, ada sifat wajib bagi rasul yang tentunya dimiliki.

Sifat-sifat wajib bagi rasul tersebut yang menjaga seluruhnya dari dosa. Sebab, Allah SWT yang langsung menjaga kemaksuman para rasul baik secara fisik maupun non-fisik. Sebab, tugas seorang nabi dan rasul adalah untuk mengantarkan umat dari zaman jahiliyah menuju zaman penuh penerangan.

Beberapa sifat wajib bagi rasul ini merupakan keharusan. Sebab, hal ini terjadi karena sudah menjadi kehendak dari Allah SWT, dan tujuannya tidak lain adalah agar nabi dan rasul bisa menjadi panutan untuk seluruh umat muslim.

1. As-Shidiq

Sifat wajib bagi rasul yang pertama adalah As-Shidiq, yang artinya selalu benar dan jujur. Sifat ini pasti dimiliki oleh rasul, sebab tidak ada seorang pun rasul yang berbohong kepada orang lain. Salah satunya saat sifat ini begitu melekat pada Nabi Muhammad SAW.

Kejujuran beliau tidak terkenal hanya di kalangan para sahabat, tapi juga para musuh pun mengakui hal tersebut. Sebagaimana dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ali RA , bahwa Abu Jahal pernah berkata kepada Rasulullah SAW: “Kami tidak menganggap engkau dusta, tapi menganggap dusta ajaran yang engkau bawa.”

Selain itu, kejujuran juga dicontohkan oleh Nabi Ibrahim AS kepada bapaknya. Apa yang disembah oleh bapaknya adalah sesuatu yang tidak dapat memberi manfaat dan malah mendatangkan mudarat. Maka Nabi Ibrahim berusaha mengajak bapaknya untuk meninggalkan hal tersebut.

Peristiwa tersebut diabadikan di dalam Alquran: “Dan ceritakanlah (Muhammad) kisah Ibrahim di dalam kitab (Alquran), sesungguhnya dia adalah seorang yang sangat membenarkan seorang nabi.” (QS Maryam: 41).

2. Al-Amanah

Al-Amanah merupakan sifat wajib bagi rasul lainnya. Memiliki arti dapat dipercaya, sifat ini begitu melekat pada para rasul. Setiap perkataan maupun perbuatan yang ditunjukkan oleh rasul sudah pasti dapat dipercayai.

Rasulullah tidak mungkin ingkar terhadap perbuatan atau ucapannya, karena tidak ada satupun perbuatannya yang terlepas dari maksud Allah SWT. Contohnya saat kaum Nabi Nuh AS mendustakan apa yang sudah dibawa dari Allah SWT.

Kemudian Allah SWT menegaskan bahwa Nuh AS merupakan orang yang terpercaya atau amanah. “Ketika saudara mereka (Nuh) berkata kepada mereka, “Mengapa kamu tidak bertakwa? Sesungguhnya aku ini seorang rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu.” (QS Asy-Syu’ara: 106- 107).

3. At-Tabligh

At-Tabligh artinya adalah menyampaikan. Tidak pernah sekalipun Rasulullah menyimpan wahyu dari Allah untuk dirinya atau hanya untuk keluarganya sendiri. Setiap wahyu yang disampaikan kepadanya akan disampaikan kembali kepada umat manusia.

Sebab menyampaikan wahyu dari Allah kepada umat manusia merupakan tugas seorang rasul. Dalam sebuah riwayat menyebutkan bahwa Ali bin Abi Thalib ditanya mengenai wahyu yang tidak ada di dalam Alquran. Ali menegaskan: “Demi Zat yang membelah biji dan melepas napas, tiada yang disembunyikan kecuali pemahaman seseorang terhadap Alquran.”

Hal tersebut juga dijelaskan dalam Alquran: “Wahai rasul! Sampaikanlah apa yang diturunkan Tuhanmu kepadamu. Jika tidak engkau lakukan (apa yang diperintahkan itu) berarti engkau tidak menyampaikan amanat-Nya. dan Allah memelihara engkau dari (gangguan) manusia. Sungguh, Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang kafir.” (QS Al-Maidah: 67).

4. Al-Fathonah

Al-Fathonah berarti memiliki kecerdasan yang tinggi. Ini merupakan sifat wajib bagi rasul yang mutlak adanya. Sebab, kecerdasan tersebut dibutuhkan karena berkaitan dengan misi suci yang telah diamanahkan oleh Allah SWT.

Selain itu, karena ujian dan tugas yang diberikan kepada rasul sangat berat, tentunya hal ini memerlukan kecerdasan untuk menyelesaikan masalah secara cepat. Rasul juga berperan sebagai tokoh Islam, pemimpin, panglima perang, pebisnis, politisi, dan sebagainya semasa hidupnya.

Nabi dan rasul diberi kecerdasan oleh Allah SWT agar mampu merangkul hingga memerangi kaum yang menolak keberadaan Allah SWT dan tidak berada di jalan-Nya, dan mengajaknya untuk berada di jalan yang benar dan diridhoi oleh Allah SWT.

16Sep2021

Pandawa Lima merupakan tokoh yang tidak dapat dipisahkan dengan kisah Mahabarata, karena Pandawa Lima merupakan tokoh sentralnya bersama dengan Kurawa.

Pertempuran antara Pandawa Lima dengan Kurawa yang masih mempunyai hubungan saudara, karena Pandawa Lima memperjuangkan hak tahtanya atas Kerajaan Hastinapura yang di kuasai oleh para Kurawa ( Prabu Suyudhana dengan saudara-saudaranya yang berjumlah seratus ).

Pandawa lima adalah sebutan lima bersaudara, putra dari Pandu Dewanata yakni Yudistira, Bima, Arjuna, Nakula dan Sadewa.

Yudistira dengan nama kecilnya Puntadewa, Bima dengan nama kecilnya Sena, dan Arjuna dengan nama kecilnya Permadi dilahirkan dari ibu Dewi Kunti sedang Nakula dengan nama kecilnya Punten dan Sadewa dengan nama kecilnya Tangsen dilahirkan dari ibu Dewi Madrim.

Pandu Dewanata adalah Raja Hastinapura, tetapi mati muda dan anak-anaknya masih kecil-kecil sehingga belum memungkinkan untuk memegang kendali pemerintahan, untuk mengisi ke kosongan pemerintahan Hastinapura, maka diangkatlah Destaratra yang buta, kakak Pandu Dewanata untuk menduduki jabatan sementara tahta Hastina, kelak jika putra-putra Pandu telah dewasa, Hastinapura akan diserahkan pada Pandawa Lima, putra Pandu yang mempunyai hak atas tahta Hastina secara syah.

Rencana penyerahan tahta Hastinapura ke para Pandawa Lima Putra Pandu secara damai kelaknya hanya tinggal rencana saja, karena ren-cana tersebut terhalang oleh Dewi Gendari Istri Destarastra yang sangat ambisius, apa lagi ambi si Dewi Gendari didukung oleh adiknya Harya Su man alias Sengkuni, menjadi patih Hastinapura, mempunyai watak iri, dengki dan syirik yang menghalakan segala cara untuk mencapai tujuannya.

Destarastra disamping buta, pendiriannya juga kurang kuat, mudah berubah, mudah dihasut dan mudah dibujuk oleh anak-anaknya yang berjumlah seratus, dikenal dengan Kurawa atau Sata Kurawa yang hampir seluruh anaknya berwatak pendusta, iri, dengki, tamak, syirik dlsb.

Patih Harya Suman alias Sengkuni sangat besar sekali pengaruhnya pada para Kurawa dalam membentuk anganggapan bahwa Pandawa Lima merupakan musuh dan saingan terberatnya, karena itu harus disingkirkan dengan cara apapun juga, agar Hastinapura tidak jatuh ketangan Pandawa Lima Putra Pandu, sebagai pewaris syah atas tahta Hastinapura.

Meskipun Pandawa Lima dan Kurawa berguru pada guru yang sama yakni Resi Durna ( Druna ) dan Resi Krepa, tetapi permusuhan diantara mereka tidak dapat dipadamkan untuk menjadi rukun, bahkan semakin menjadi-jadi.

Pandawa Lima selalu lebih unggul dlm ke-trampilan ulah senjata dan ulah krida dari pada para Kurawa. Puntadewa selalu lebih unggul dibi dang sastra dan ketatanegaraan, Bima unggul dibidang memainkan senjata gada, Harjuna unggul dibidang memanah dan ulah pedang sedang kan Nakula dan Sadewa tidak ikut berguru kare-na masih terlalu kecil.

Bima bersosok tubuh besar, konon sangat jahil suka mengganggu Kurawa dengan tiada sebab Kurawa sering ditampar dan ditempeleng oleh Bima terutama Suyudhana/Duryudhana dan Dursasana ( adik Suyudhana ), akhirnya menimbulkan perkelahian tetapi selalu dimenangkan oleh Bima meskipun Bima dikeroyok mereka berdua, karena itu Bima selalu menjadi sasaran pelampiasan dari kekesalan mereka

 

 

16Sep2021

Di dalam ilmu olahraga, ada dua jenis gerak, yaitu gerak lokomotor dan gerak non-lokomotor. Namun, tak banyak yang tahu tentang kedua jenis gerak tersebut.

Gerak lokomotor adalah gerakan yang menyebabkan perpindahan tubuh dari satu tempat ke tempat lain. Keterampilan lokomotor didefinisikan sebagai keterampilan berpindahnya individu dari satu tempat ke tempat yang lain.
Jadi, dalam gerak lokomotor, seseorang harus memindahkan tubuh dari posisi A ke B dan ketika berpindah, tubuh akan terangkat untuk pindah ke posisi kedua.

Gerakan tersebut biasanya diajarkan pada anak anak usia dini, yakni saat latihan keterampilan gerak. Sebagian besar anak-anak akan belajar berjalan pada usia sekitar 1 tahun, dan berlari saat berusia sekitar 2 tahun.

Keterampilan gerak lokomotor bisa berkembang dari hasil tingkat kematangan perkembangan tertentu. Namun, latihan secara rutin dan pengalaman juga memiliki peran penting untuk mencapai kecakapan lokomotor seseorang.